Istilah Minimum Cetak sering kita dengar dalam dunia cetak mencetak, khususnya cetak offset. Istilah ini mengacu pada jumlah minimum lembar cetak yang dapat dilayani oleh perusahaan percetakan.Sebenarnya penggunaan istilah tersebut kurang tepat, karena dalam proses cetak offset tidak ada jumlah minimum yang harus dicetak. Cetak offset dapat mencetak berapapun jumlah lembarnya. Yang menimbulkan istilah jumlah minimum cetak adalah biaya minimum proses cetak yang diperlukan dan menjadi tanggungan konsumen. Biaya proses cetak offset cukup mahal jika hanya digunakan untuk mencetak beberapa puluh lembar atau beberapa lembar barang cetakan saja. Beberapa tahun lalu hal ini menjadi masalah bagi pengguna jasa cetak yang hanya memerlukan produk cetakan dalam jumlah relatif sedikit, karena beban biaya yang harus ditanggung sama dengan biaya cetak minimum.
Jika kita membayar biaya sekian ratus ribu rupiah untuk mencetak sekian ribu lembar, maka biaya perlembarnya jadi lebih murah, karena total biaya cetak dibagi jumlah hasil cetakan. Jadi semakin banyak kita mencetak, maka harga per lembarnya akan semakin murah. Hal itu memang merupakan kenyataan yang tidak dapat dibantah. Masalahnya, jika kita hanya memerlukan sekian ribu lembar cetakan atau beberapa puluh lembar atau sekian lembar barang cetakan saja, untuk mendapatkan harga cetak yang murah, haruskah kita mencetak dengan jumlah minimum cetak. Selain biaya cetak yang harus kita bayar sangat mahal, konten barang cetakan yang disimpan terlalu lama juga akan menjadi kadaluarsa, tidak relevan lagi dengan kondisi dan situasi terkini alias ketinggalan zaman.
Kemajuan teknologi digital printing yang sangat pesat saat ini, menjadi solusi yang jitu bagi pengguna jasa cetak yang hanya memerlukan produk cetakan dalam jumlah sedikit. Dengan teknologi digital printing, kita dapat mencetak sesuai dengan kebutuhan kita tanpa dibebani biaya yang memang seharusnya tidak menjadi tanggungan kita. Karena jumlah cetakan sesuai dengan kebutuhan, maka kita tidak direpotkan lagi dengan masalah penyimpanan, konten / isi produk cetakan yang sudah kadaluarsa, biaya yang harus ditanggung diawal dan sebagainya. Selain itu, teknologi digital printing bersifat instant,dapat ditunggu. Artinya, untuk mencetak 100 – 1000 lembar produk cetak yang berbeda, kita hanya perlu menunggu beberapa jam saja sampai produk cetakan yang kita pesan jadi. Bahkan, teknologi ini memungkinkan kita untuk melihat desain dan manajemen warna dari cetakan yang kita pesan sebelum dilakukan proses pencetakan. Dengan demikian, kita dapat memastikan produk cetak akhir yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan yang kita inginkan.
Sebagai perbandingan, di bawah ini disajikan tabel perbandingan harga cetak mesin offset dengan harga cetak menggunakan mesin digital.
Dari tabel di atas terlihat jelas, bahwa pencetakan dengan teknologi digital printing jauh lebih murah dan lebih cepat pengerjaannya untuk mencetak dalam jumlah sedikit, beberapa puluh sampai dengan beberapa ratus lembar.
0 comments:
Post a Comment